Tips Budidaya Ikan Gurami
Ikan Gurame atau Osphronemus gouramy merupakan salah satu jenis ikan yang paling digemari. Rasa dagingnya khas. Tidak heran jika kemudian budidaya ikan gurame semakin meningkat tiap harinya seiring dengan permintaan konsumen (khususnya industri kuliner) yang terus mengalir. Ada dua jenis ikan gurame yang dibedakan atas ukurannya dan umum dipelihara yakni:
Ikan Gurame angsa atau dikenal juga dengan nama soang. Ikan jenis ini memiliki badan yang panjang dan cenderung lebar. Panjangnya maksimal 65 cm dengan berat 8 kilogram Gurame Jepang. Jenis ini agak pendek dan dilengkapi dengan sisik yang lebih kecil. Ukuran maksimalnya encapa panjang 45 cm dan berat yang kurang dari 4,5 kilogram.
Jika didasarkan pada warna, maka ikan gurame akan dibagi ke dalam tiga jenis yakni gurame putih, gurame hitam dan juga ikan gurame belang.
Memulai Budidaya Ikan Gurame
Langkah awal memulai usaha budidaya ikan gurame adalah dengan memilih induk yang telah mencapai umur 3 tahun. Terkait masalah induk ini, banyak pemula yang masih belum bisa membedakannya. Berikut kami beri ciri-ciri umumnya:
Induk jantan:
Memiliki sirip dengan warna yang terang atau cenderung putih. Ia juga memiliki dagu dengan warna kuning, dan jauh lebih tebal ketimbang dagu bentina. Dagu ini terkesan menjulur. Hal lain yang menjadi ciri induk jantan adalah jika diletakkan di lantai atau permukaan, ia akan mengangkat pangkal di sirip bagian ekornya ke atas.
Induk betina:
Memiliki dasar sirip dada yang cenderung gelap dan berwarna kehitaman. Dagunya berwarna cenderung cerah atau putih namun terkdang pula ada yang terlihat coklat. Apabila diletakkan di permukaan lantai, sang betina tidak menunjukkan reaksi apapun. Untuk indukan terbaik, pilih betina dengan usia antara 3 sampai 7 tahun. Sebab semakin tua akan semakin banyak produksi telurnya.
Selain itu, pilihlah indukan baik itu jantan dan betina yang perutnya membulat sempurna, badannya agak panjang dan warna badan secara keseluruhan mengkilat atau terang. Perhatikan pula bagian sisiknya, jangan pilih yang cacat atau tidak lagi sempurna. Adapun induk betina yang sudah siap kawin, perutnya membesar ke belakang mendekati lubang dubur. Dan pada lubang tersebut terlihat kemerah-merahan. Apabila bagian perut betina diraba, akan terasa lunak atau lembek.
Setelah itu Proses Pemijahan:
Langkah selanjutnya adalah pemijahan. Pemasukan air sebaiknya dilakukan lebih pagi dan pada pukul 10, kolam harus telah terisi setengahnya. Kemudian indukan baik itu betina dan jantan yang sebelumnya dipilah, dimasukkan ke dalam kolam dengan hati-hati. Jika Anda melakukannya sembarangan, ikan bisa stress dan tidak ingin kawin. Adapun perbadingan induk jantan dan induk betina dalam 1 kolam adalah 1:1-14. Hal ini dimaksudkan agar induk jantan bisa mengawini minimal 2 ekor induk betina dalam satu kali tarikan. Saat dimasukkan ke dalam kolam tempat pemijahan, sang jantan umumnya dtidak langsung memulai proes pembuatan sarangnya. Ia akan melakukan proses adaptasi dengan mengelilingi kolam untuk menandai wilayah barunya. Kira-kira setelah 15 hari di dalam kolam, girame jantan akan mulai membuat sarangnya.
Setelah sarang selesai, jantan akan mulai memikat indukan betina. Induk betina nantilah yang kemudian menyemprotkan telurnya ke dalam sarang melalui sebuah lubang dengan ukuran kecil. Selanjutnya, sang jantan juga akan menyemprotkan spermanya dan di dalam sarang terjadilah pembuahan. Biasanya pemijahan ikan gurame berlangsung lebih lama. Induk jantan akan menjaga sarang selama proses pemijahan berlangsung di dalam sarang. Setelah rampung, barulah induk betina mengambil alih tugas menjaga keturunannya. Induk ini biasanya akan mengibas-ibaskan ekornya ke aras sarang agar kandungan oksigen lebih baik. Telur juga membutuhkan oksigen dalam proses menjadi benih ikan.
Baru Proses Penetasan
Proses ini biasnaya berlangsung di akuarium, paso ataupun wadah lain yang memungkinkan seperti ember dll. Hati-hati saat memindahkan telur ikan gurame dari sarang menuju ke wadah penetasan. Jangan terlalu kasar sebab telur rawan pecah. Cara terbaik memindahkan telur ikan ini dengan menutup rapat sarang ikan dan kemudian diangkat ke atas permukaan kolam dan kemudian ditenggelamkan dalam keadaan terbuka sehingga telur-telur akan keluar dan mengambang di kolam. Anda segera mengangkat telur tersebut dengan menggunakan piring dan pindahkan ke wadah penetasan. Biasanya telur akan menetas dalam waktu antara 30 sampai 36 jam.
Proses Pendederan
Benih dari telur yang telah menetas selama lima hari belum membutuhkan makanan tambahan. Masuk hari ke 6, benih ikan sudah memerlukan makanan tambahan. Apabila belum ditebar ke kolam, peternak wajib menabirkan makan insuforia. Jiak benih ikan sudah hendak dipindahkan ke kolam, terlebih dahulu kolam harus dikeringkan dan diberi pupuk kandang dengan estimasi 1 kilogram per meter persegi. Setelah seminggu, sata kolam sudah berwarna kehiaju-hijauan, benih sudah boleh ditebar. Selanjutnya, benih ikan dipelihara dengan senantiasa memerhatikan keadaan air serta penambahan pupuk kandang hingga ikan gurame siap untuk dipanen. Budidaya ikan gurame memang lebih lama ketimbang jenis ikan lainnya, namun harganya yang mahal membuat ia tetap diminati.
Selamat mencoba ya!